Dan Aku Masih Tetap Setia dengan Mawarku

Beneran! Dulu aku ga suka ma mawar… Malah sempat tergila-gila ma anthurium, yang kata guru Qur’anku dibilang aku suka ‘suket’ ( rumput — karena warnanya ijo mlulu… contohnya gelombang cinta itu looh )

Tapi akhirnya aku suka mawar… Emang mawar tuh selalu indah yah… Dan mencirikan bahwa pecinta mawar adalah seorang yang romantis… (heleeehhh… 😛  )

Dan jadilah aku perangkai mawar sekaligus penjualnya dan merangkap jadi pecintanya…

Intinya gini nie… Aku mau pamer kreasi mawar terbaruku yang udah bertangkai dan berdaun…

Merupakan pengembangan yang tiada henti (insyaAllah selama aku mampu) dari kreasi flanelku…

Lihat bareng yuuu’…

Nie kumpulan mawar bertangkaiku tanpa daun…

Tangkai yang biasa dijual di toko yang udah dibalut ma kertas ijo tuh, kurang pas buat mawarku. Terlalu miyur-miyur, ketegangannya kurang… Jadilah aku beli kawat di toko bahan bangunan… Ntah ukurannya berapa aku ga peduli, yang penting dapat kawat yang cocok.

Then berkutatlah aku dengan kawat yang ‘galak’ itu… Dengan cara aku kaitkan kawat pada kuncup bunga, kemudian ikut dirangkai dengan mahkotanya, lalu aku balutlah pakai floral tape (kertas ijo buat balut tangkai bunga).

Kemudian, baru aku masukkan kelopak tuk menutup rangkaian mahkotanya yang masih kasar( pola kelopak dilubangi lalu dimasukkan lewat kawatnya), lalu aku lem…

Biar tambah cantik, aku pasangi pakai daun imitasi… Cucok deh…

MasyaAllah… Cantik yaah…

Ayo dicoba yah mumayku, wabilkhusus para roses lovers hehehehe…

See you… ^^

***